7. Nama : Selviana
TTL : Kabanjahe, 05 Mei 2004
Paspor : C9350701
Jenis Kelamin: Perempuan
Alamat : Medan
Melintas ke Timor Leste melalui TPI Ngurah Rai
8. Nama : Anita
TTL : Medan, 20 Juni 1997
Paspor : C6812700
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Medan
Melintas ke Timor Leste melalui TPI Ngurah Rai
9. Nama : Siti Ardilah Suyatmin
TTL :Helvetia, 08 Juni 1996
Paspor : B9489578
Jenis Kelamin: Perempuan
Alamat : Medan
Melintas ke Timor Leste melalui TPI Ngurah Rai
10. Nama: Tri Agus Tiana
TTL: Tanjung Karang 28 Agustus 1983
Paspor : B9627152
Jenis Kelamin: Perempuan
Alamat : Bandar Lampung
Melintas ke Timor Leste melalui TPI Motaain
11. Nama : Mala Hayati
TTL : Belawan, 05 Mei 1994
Paspor : X902706
Jenis Kelamin: Perempuan
Alamat : Medan
Melintas ke Timor Leste melalui TPI Motaain
Sesuai informasi yang diperoleh pihak dari Imigrasi Timor Leste katanya, 11 orang WNI ini dipulangkan dengan sejumlah alasan.
Dua orang yakni Lince Maria Tilman dan Emeliana Soares Tilman melintas secara ilegal masuk ke Timor Leste melalui jalur ilegal di sekitar PLBN Motaain, 22 Juli 2022, tanpa dokumen perjalanan. Selain itu, mereka berdua juga tidak membawa kartu identitas lainnya.
Sementara sembilan orang lainnya, Cindy Amanda, dkk melintas menggunakan paspor kebangsaan Indonesia serta menggunakan izin tinggal kunjungan. Namun, saat berada di Timor Leste, sembilan orang tersebut bekerja di Timor Leste namun tidak mengurus visa kerja. Kesembilan orang ini dicekal oleh pihak Imigrasi Timor Leste selama kurang lebih 2 tahun.
Sebelum dipulangkan ke pihak keluarga lanjutnya, mereka diintrogasi intensif oleh Petugas Imigrasi Indonesia/PLBN Motaain sehubungan pelanggarannya di Timor Leste yang sangat memalukan bangsa dan negara Indonesia.
“Edukasi dan pemahaman terus diberikan kepada mereka bahwa mengurus izin dari Disnaker lebih terjamin nasib saat berada dan bekerja di luar negeri, bahkan negara juga akan hadir melindungi TKI resmi,” tulisnya.
Petugas Imigrasi Motaain juga berusaha mendalami case ini, jangan sampai ada oknum/mafia yang sudah mengarahkan mereka kerja secara ilegal di Timor Leste. (*/ferdy talok)