BETUN, Kilastimor.com-Upaya menekan angka stunting terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Malaka. Salah satunya dengan melaksanakan Pemetaan dan Analisis Program Stunting di kabupaten Malaka.
Sekretaris Badan Perencanaan Penelitian dan pengembangan Pembangunan Daerah (BP4D) Malaka, Agatha R. Bria,S.sos, Kamis (14/7/2022) di Hotel Cinta Damai Betun mengemukakan, saat ini mulai dari kota hingga desa sedang gencar-gencarnya menurunkan persentasi stunting. Menurunkan angka stunting itu hanya bisa dilakukan dengan kerja sama lintas sektor. “Saya yakin dan percaya saudara-saudara yang Hadir ini bisa memecahkan persolan ini dan melakukan pemetaan secara terperinci,” pinta Agatha.
Stunting sudah menjadi Program prioritas Pemerintah Kabupaten Malaka, dimasa kepemimpinan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak,SH. MH, dan Wakil Bupati Malaka, Loise Lucky Taolin, S.Sos
Program dimaksud yakni menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, tangguh, kompeten dan berdaya saing global. “Maka dari itu kita wajib mengimlementasikan program itu, dengan target menurunkan stunting di kabupaten Malaka,” katanya.
Ia merincikan, data stunting
periode Februari 2022, jumlah balita sebanyak 16.530
yang ditimbang dan diukur. 16.318 balita pendek, 2.269 balita
sangat pendek dan 807 Balita
normal sedangkan 13,678 Balita
tinggi.
Dikemukakan, balita tunting 3.076 orang. Jadi posisi Stunting di Kabupaten Malaka untuk sementara berada pada 18.9 persen.
Target Pemerintah Kabupaten Malaka Tahun 2022 yakni menurunkan hingga 18 persen.
Agtha berharap setiap keluarga wajib dalam pemenuhan gizi yang baik selama 1.000 hari pertama kehidupan. Hal ini kan membuat kemampuan anak untuk tumbuh dan belajar menjadi lebih baik. “Kecukupan gizi selama hamil hingga tahun-tahun pertama kehidupan anak berperan dalam membentuk fungsi otak hingga membantu memperkuat sistem imun. Pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari kehamilan selama 9 bulan dan anak berusia 2 tahun,” jelasnya.
