ATAMBUA, Kilastimor.com-Sumur bor yang menghasilkan gas di Koramil 02/Atapupu hingga kini belum terindentifikasi apakah gas alam atau hanyalah biogenik gas.
Terkait munculnya gas tersebut, media ini berhasil mengkonfirmasi Pakar Geologi Undana, Dr. Herry Kotta, ST. MT, Senin (4/7/2022).
Dr. Herry Kotta yang juga Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Pengda NTT menduga munculnya gas pada sumur bor Koramil 02/Atapupu kemungkinan biogenic gas.
Gas biogenik bebernya dikenal sebagai gas rawa atau gas dangkal yang terbentuk dari bakteri metanogenik pada lingkungan anaerobik, khususnya pada daerah-daerah yang tingkat sedimentasinya sangat tinggi.
“Dulu di Kimbana, Kecamatan Tasifeto Barat, Belu juga ada. Gas biogenik merupakan gas-gas yang terperangkap akibat sedimentasi atau tertimbun berpuluh-puluh tahun. Selain itu juga di Sumba Barat Daya, dimana merupakan bekas kubangan sapi yang tertimbun puluhan tahun, kemudian muncul gas,” paparnya.
Dikemukakan, gas biogenik biasanya semburan kecil dan lama-kelamaan habis. “Jadi perlu diamati terus, apakah semburan semakin besar atau semakin kecil,” terangnya.
Walau hanya gas biogenik, dia tetap menyarankan agar warga tidak mendekati semburan gas itu, karena tetap berbahaya.
