“Kita datang ke Malaka bertujuan menawarkan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Malaka, guna pengembangan sumber daya manusia mulai dari pendidikan PAUD sampai ke perguruan tinggi. Untuk pengembangan karirnya, kita mengadakan program vokasi baik dari sisi Manajemen, Agribisnis, peternakan, perikanan, Pertambangan, maupun dari sisi Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE),” bilangnya.
Jenis kerja-sama yang ditawarkan kepada Pemda Malaka ini termasuk pengembangan sistem ITE seperti smart desa, Smart Desa adalah Desa Pintar sebuah aplikasi yang Teknologi yang lengkap dengan tujuan untuk mendukung program pemerintah untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Smart city, Kota cerdas atau kota pintar adalah kawasan perkotaan berteknologi modern yang menggunakan berbagai jenis teknologi elektronik, aktivasi suara, dan sensor untuk mengumpulkan data tertentu.
Semua ini merupakan lini bidang usaha, dan salah satu contoh di agribisnis adalah kita dapat mengetahui apa yang ditanam setiap desa mulai dari tanggal penanaman, berapa ton yang dipanen, hingga nanti diekspor ke negara mana saja, dan semua pembiayaan bisa dimonitor. “Dengan digitalisasi desa, digitalisasi kabupaten, semuanya itu akan dengan mudah dapat dikontrol,” terangnya.
Tim Agribisnis, Andy Bayu menambahkan, misi Bupati Dan Wakil Bupati Malaka, pada point pertama yaitu swasembada pangan. Maka perlu disiapkan pembibitan dan pupuk, karena ini berhubungan dengan pertanian, termasuk juga hasil panen akan disiapkan resi gudang sehingga dengan resi gudang akan menjadi bulog swasta. Sedangkan di pemerintahan disebut kantor Bulog.
Ia berharap hal ini bisa bermanfaat dan keberkahan buat semua masyarakat Malaka khususnya dan juga untuk NTT. Secepatnya dapat melakukan penandatangan MoU dengan Pemda Malaka. (edy sumantri)
