BETUN, Kilastimor.com-Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH,MH, menyerahkan traktor kepada para camat. Pada kesempatan itu, juga diserahkan kartu jaminan kerja kepada petani, dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Belu, TTU dan Malaka.
Penyerahan itu berlangsung di rumah Kediaman Bupati Malaka, Dusun Waleun, Desa Bakiruk, Kecamatan Malaka Tengah, kabupaten Malaka, Provinsi NTT, Rabu (28/9/2022).
Hadir pada kesempatan itu, Sekda Malaka, Ferdinandus Un Muti, Asisten 1 Sekda Malaka Albertus Bria, S.IP, M.Si, Kadis Ketahanan Pangan Malaka, drh. Rofinus S. Bria Plt. Kadis Perhubungan, Wilhelmus Laka, Stefanus Klau, Plt. Kadis Pertanian, Yohanes Klau, Plt. Kadis Kominfo, Agatha L. Bria, S.Sos Sekertaris BP4D, Wawan Baharudin Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Belu TTU dan Malaka serta Deken Malaka, Rm. Edmundus Sako, Pr, juga para camat se-Malaka.
Bupati Simon Nahak dalam sambutannya mengatakan kewenangan dalam birokrasi di wilayah kecamatan adalah para camat. Maka itu, traktor tersebut diberikan kepada camat sehingga mudah dikontrol pemanfaatannya.
Bupati Simon meminta para camat mengontrol traktor yang ada dan tidak disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri.
“Para camat untuk melakukan komunikasi dengan Dinas Pertanian bila mengalami hambatan seperti kerusakan mesin traktor,” paparnya.
Dikemukakan, pemerintah kecamatan juga perlu melihat ketahanan pangan secara menyeluruh, bukan hanya beras Nona Malaka dan Fore Lakateu. Tetapi 10 komoditi yang harus diperhatikan guna mendukung program Pemda Malaka yaitu Swasembada Pangan.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian kabupaten Malaka, Stefanus Klau Nahak dalam laporannya menyebutkan , berdasarkan Keputusan Bupati Malaka Nomor: 24/hk/2022 tangga 10 Januari 2022 tentang pengangkatan tenaga kontrak daerah dilingkungan pemerintah Kabupaten Malaka tahun anggaran 2022 dan Surat perintah tugas dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka untuk operator traktor roda 4 di 12 kecamatan nomor distan.520/401/vii/2022 tanggal 22 juli 2022 bertujuan membantu para petani dalam pengolahan lahan secara gratis guna menaman tanaman yang sesuai kondisi lahan demi pemenuhan kebutuhan pokok setiap hari.
Hasil yang diperoleh dari pengolahan lahan gratis ini, tersedia lahan olahan yang siap ditaman, menghemat atau mengurangi beban tenaga manusia dalam upaya bercocok tanam.
Target olahan lahan gratis Sesuai dokumen pelaksanaan anggaran murni 2022 yaitu 50 liter x 1500 ha x Rp.12.100 = Rp 907.500.000,- atau mengolah lahan seluas 1.500 hektare.
