Ia menjelaskan, terdapat tiga rancangan dalam penataan dapil dan alokasi kursi DPRD Belu dalam Pemilu 2024.
Rancangan pertama, tetap empat dapil dengan 30 kursi di DPRD seperti sebelumnya. Akan tetapi alokasi kursinya berubah. Dimana Dapil Belu 1, tujuh kursi, dapil Belu 2, enam kursi, dapil Belu 3 10 kursi dan dapil Belu 4, tujuh kursi. Hal sesuai perhitungan BPPD dengan rentang 90 persen hingga 110 persen serta sistem pemilu proporsional rentang angka 3-12.
Rancangan kedua, dapil dan total alokasi kursi tetap, namun berubah kursi didapil. Ini simulasinya. Dapil Belu 1 meliputi Atambua dan Atambua Selatan sebanyak tujuh kursi. Dapil 2 meliputi Tastim, Lasiolat, Raihat, Lamaknen dan Lamaknen Selatan dengan alokasi kursi 10. Dapil Belu 3 yakni Kecamatan Tasbar, Nanaet Duabesi dan Raimanuk sebanyak tujuh kursi dan dapil Belu 4 melingkupi Kecamatan Atambua Barat dan Kakuluk Mesak dengan enam alokasi kursi.
Rancangan ketiga, dapil bertambah menjadi lima dapil, dengan total alokasi sebanyak 30 kursi.
Dapil Belu 1 meliputi Kecamatan Atambua dan Atambua Selatan dengan alokasi tujuh kursi.
Dapil 2, Kecamatan Tastim dan Lasiolat dengan alokasi kursi sebanyak lima.
Dapil Belu 3 yakni Kecamatan Lamaknen, Lamaknen Selatan dan Raihat dengan lima alokasi kursi.
Dapil Belu 4 meliputi Kecamatan Tasbar, Nanet Duabesi dan Raimanuk dengan alokasi tujuh kursi.
Dapil Belu 5 terdiri atas Kecamatan Atambua Selatan dan Kakuluk Mesak dengan alokasi lima kursi.
Pada bagian akhir, ia meminta masukan masyarakat Kabupaten Belu atas rancangan penataan dapil dan alokasi kursi DPRD Belu dalam Pemilu 2024, dengan membuat tanggapan kepada KPU Belu, juga bisa melalui helpdesk.kpu.go.id atau melalui email kepada KPU Belu. (ferdy talok)
