Sebagai bank devisa sambungnya, Bank NTT tidak saja melayani masyarakat Timor Leste, tapi juga melayani transaksi internasional, baik itu kliring, transfer atau remitens mata uang asing. “Contohnya, orang dari Eropa bisa trasnfer uang ke rekening di Bank NTT. Nanti akan akan dilihat, apakah dikonversi ke rupiah atau tetap mata uang asing,” imbuhnya.
Untuk saat ini, baru empat mata uang yang dilayani salah satunya Dollar Amerika. Di Bank NTT Atambua, transaksi lebih didominasi transaksi dalam bentuk Dollar Amerika, sebab Timor Leste menggunakan Dollar Amerika. “Mayoritas transaksi valuta asing di Bank NTT Atambua yakni Dollar Amerika. Walau begitu, kita tetap bisa layani transaksi mata uang asing lainnya melalui remitens maupun kliring. Safety-nya, di Atambua orang transaksi dengan US Dollar,” tandas Ady Pontus.
Menyoal besaran transaksi valuta asing di Bank NTT Cabang Atambua pasca menjadi bank devisa, ia mengatakan hingga kini tercatat mencapai puluhan ribu dollar Amerika. “Saya tidak terlalu hafal berapa angka pasti transaksinya. Tapi sudah capai puluhan ribu dollar,” kata pria asal TTU itu.
Masih menurutnya, dengan transaksi valuta asing yang besar, tentu akan sangat membantu pembangunan di Belu dan NTT pada umumnya.
Ditanyai apakah kurs mata uang asing selalu di-update setiap saat, Ady menyebutkan pihaknya memiliki Divisi Treasury yang terus mengupdate kurs rupiah terhadap mata uang asing maupun sebaliknya. “Kurs yang kita berlakukan selalu update,” tutupnya. (ferdy talok)
