ATAMBUA, Kilastimor.com-Pengobatan gratis tang disorot masyarakat, membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dan BPJS Kesehatan menggelar konferensi pers untuk membahas program pengobatan gratis, Kamis (18/4/2024) di ruang kerja Kadis Kesehatan Belu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, dr. Ansila Maria Eka Muti, menjelaskan dalam konferensi pers bahwa program ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam akses terhadap pelayanan kesehatan.
“Kami melakukan pembayaran melalui tagihan klaim yang diajukan oleh tim kami berdasarkan jumlah kepesertaan di Puskesmas,” kata Ansila.
Program ini mencakup berbagai layanan kesehatan, seperti pelayanan pertanian, pemeriksaan kehamilan, dan motivasi kesehatan. Pembayaran dilakukan melalui BPJS dan penggunaan keuangan diatur sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Ansila juga menjelaskan bahwa program ini telah memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
“Saat ini, jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan meningkat secara signifikan, mencapai ratusan orang setiap hari,” ujarnya.
Dalam tahun 2023, pemerintah daerah telah mengalokasikan dana sebesar 23,8 miliar untuk iuran BPJS. Sedangkan total pembayaran klaim oleh BPJS mencapai 83,1 miliar, termasuk pelayanan dari rumah sakit swasta yang turut berpartisipasi dalam program ini.
“Total dana yang diterima untuk pelayanan kesehatan di Kabupaten Belu, baik di rumah sakit negeri maupun swasta, mencapai 105,5 miliar, hampir empat kali lipat dari dana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah,” jelas Ansila.
Program pengobatan gratis ini juga menjalani proses audit rutin setiap tahun oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ansila menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan program ini dan siap memberikan data yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audit.
