Dikatakan, lomba Pentas seni ini sebagai penerapan kuikulum merdeka, yang memberi kebebasan kepada setiap sekolah pada kegiatan kokurikuler, yakni Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan ini mengusung tema kearifan lokal dengan mengadakan lomba pentas seni budaya anak-anak SDK Lafaekfera.
“Ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk melestarikan kearifan budaya lokal, dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan ini. Kita ingin tanamkan benih-benih kecintaan terhadap budaya daerah dan bangsa ini sejak dini,” ujarnya.
Masih menurutnya, tujuan besar dari kegiatan pentas seni ini yakni, menjadi pintu masuk bagi anak-anak untuk mencintai dan tertarik pada dunia seni. Selanjutnya, memberikan wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri, mengembangkan bakat secara kreatif. “Melalui penampilan di depan umum, anak-anak akan lebih percaya diri dan berani. Melatih keterampilan sosial serta anak-anak belajar bekerjasama dalam tim,” bilang Mery Pareira Sapaan karibnya.
Manfaat pentas seni ini tambahnya, menjadi hiburan yang menyenangkan bagi anak-anak dan juga orang tua. Menjadi sarana pembelajaran yang efektif, terutama untuk mata pelajaran seni budaya dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Lomba Pentas Seni Budaya ini menjadi ajang bagi seluruh siswa untuk menampilkan bakat dan kreativitas mereka. Berbagai perlombaan menarik yang ditampilkankan yakni tebe kreasi, peragaan busana tradisional, menyanyi tunggal, mewarnai dan menggambar. Kami bersyukur, sekolah bisa mewadahi bakat minat anak-anak, menanamkan pendidikan karater, tidak hanya kemampuan akademik namun juga kemampuan non akademik. Semoga ini menjadi tanda-tanda keberhasilan meraih cita-cita yang diinginkan anak-anak,” pungkasnya. (ferdy talok)