Konferensi Daerah Berakhir, Yanuarius Wadan Didapuk Pimpin PGRI Belu

Guru Diajak Bersatu dan Berkolaborasi

ATAMBUA, Kilastimor.com-Konferensi Daerah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Belu untuk memilih ketua dan pengurus baru periode 2025-2030 telah berakhir. Yanuarius Wadan, S.Pd terpilih dan dilantik sebagai Ketua PGRI Kabupaten Belu dalam konferensi daerah yang berjalan demokratis, di Gedung Bete Lalenok, Atambua, Sabtu (13/12/2025).

Ketua PGRI Provinsi NTT, Samuel Haning dalam sambutan usai melantik ketua dan pengurus PGRI Kabupaten Belu Periode 2025-2030 menyebutkan, pihaknya bersyukur karena Konferensi Daerah Belu berjalan demokratis hingga terpilih ketua defenitif serta pengurusnya.

Dikatakan, dengan terpilih dan dilantiknya pengurus PGRI Kabupaten Belu, diharapkan bisa mewujudkan PGRI sebagai wadah dan organisasi profesional guru yang profesional, tangguhbdan solid.

“Ketua PGRI Kabupaten Belu terpilih dan terlantik bersama pengurus harus berikhtiar untuk mewujudkan PGRI Belu sebagai wadah atau organisasi profesional gur yang kuat, tangguh, solid, mandiri dan berintegritas. Hendaknya PGRI berjuang untuk menjaga martabat guru, meningkatkan kesejahteraan guru, serta menjadi mitra strategis Pemda Belu dalam melakukan transformasi dan peningkatan pendidikan,” katanya.

Dikemukakan, guru sebagai ujung tombak pembangunan manusia maka harus menjalankan tugas dengan baik dan benar, dalam dalam lingkungan kerja yang aman, nyaman, kondusif dan berbudaya positif.

“Untuk itu perlu didukung oleh berbagai pihak agar guru terus mengabdi dan berbakti sesuai dengan panggilan jiwa mereka,” ungkap Ketua Yayasan UPG Kupang itu.

Program PGRI Belu lanjutnya, akan disusun bersama seluruh pengurus dalam waktu dekat. Arah dan sasaran program disesuaikan dengan jumlah bidang yang ada dan sesuai dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan organisasi. “Program yang akan disusun berada dalam kerangka jangka pendek, menengah dan panjang. Jangka pendek adalah penyusunan program strategis, pengadaan sekretariat sementara agar memudahkan anggota bertemu dan berdiskusi terkait semua persoalan pendidikan dan guru, melakukan edukasi dan advokasi hukum bagi guru dalam menjalankan tugas, ikut mendampingi penyelesaian kasus yang menimpa guru dengan mempedomani MoU antara Mendiknas dengan Polri dan Kejakasaan,” timpalnya.

Lebih dari itu dia meminta pengurus PGRI Belu untuk mengembalikan kepercayaan anggota PGRI dengan melakukan pembenahan organisasi, sosialisasi mendalam tentang AD/ART, hak dan kewajiban anggota organisasi, pengadaan KTA PGRI online. Intinya, dengan manajemen moderen PGRI Belu akan beradaptasi dengan perubahan lingkungan dalm mencapai tujuan. Perlu menerapkan manajemen bersistem terbuka, adaptabilitas, koordinasi, otoritas, konunikasi dan fleksibitas, efektif, transparan, akuntabel responsibel serta progresif. “Kita akan lakukan pendekatan partisipatif, kolaboratif, advokasi dan teknolgi dalam membangun kesadaran berorganisasi dan menjalankan roda dan program organisasi. Kolaborasi dan komunikasi efektif akan menjadi jembatan membangun PGRI sebagai wadah yang mandiri, solid, bangkit utk ikut berperan membangun guru yang profesional dan siap berkarya bagi daerah, nusa dan bangsa. Kami juga akan melaporkan hasil kegiatan hari ini sebagai laporan kepada Bupati, wabup, sekda, dinas PKO, Kemang Belu (karena mereka merupakan pembina organisasi) termasuk DPRD Kab. Belu yang telah memberikan perhatian dan dukungan bagi Panitia dan Pengurus,” imbuh mantan Rektor Universitas PGRI Kupang itu.

Sam Haning sapaan karibnya meminta agar
organisasi PGRI menjadi benteng bagi guru- guru. Serta membangun relasi dengan pemerintah daerah sehingga konferensi hari ini bisa menggunakan fasilitas negara.

Sementara itu, Ketua PGRI Belu, Yanuarius Wadan dalam sambutannya berterimakasih kepada Pengurus PGRI NTT yang telah menyetujui pelaksanaan konferensi daerah. Ia juga berterimakasih kepada pengurus PGRI periode terdahulu yang telah bekerja selama satu periode dan menyelenggarakan konferensi yang berjalan sesuai AD/ART. “Terima kasih juga untuk Pemda Belu serta para peserta konferensi yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini,” tandasnya.

Mantan Kepala Sekolah SMPN 2 Tasifeto Timur itu meminta dukungan seluruh guru di Kabupaten Belu untuk menjalankan roda organisasi ini. “Mari kita bersatu, berkolaborasi untuk memajukan organisasi ini, terlebih dalam memperjuangkan hak-hak para guru,” kata mantan guru penggerak itu.

PGRI Belu pastinya akan membantu pekerjaan pendidikan di Belu termasuk mendukung program Pemda Belu dalam meningkatkan SDM di Kabupaten Belu. (*)