KUPANG, Kilastimor.com-Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan Pasar QRIS Merdeka pada 15–17 Agustus 2025 di kawasan Taman Nostalgia, Kota Kupang. Pasar QRIS menarik perhatian masyarakat terutama generasi muda Kota Kupang dan sekitarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, Agus Sistyo Widjajati, dalam siaran pers yang diterima media ini, Selasa, 19 Agustus 2025 menyebutkan, pasar QRIS 2025 Mengusung tema “Rayakan Digitalisasi, QRIS-nya Satu, Menangnya Banyak” .
Acara tersebut bertujuan untuk mendorong perluasan akseptasi pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di tengah masyarakat.
Agus Sistyo Widjajati menjelaskan, Pasar QRIS Merdeka menyuguhkan beragam kegiatan menarik, mulai dari: Pameran barang antik dan vespa klasik, Pameran foto sejarah berdirinya Kota Kupang, Perlombaan kreatif seperti Lomba Desain Poster, Lomba Lukis, dan Lomba Konten Kreatif bertema Ekonomi Digital dan Perlindungan Konsumen, Booth UMKM dengan sajian jajanan dan produk nostalgia, dan Pentas rakyat dan pertunjukan musik live.
Semua pelaku UMKM yang terlibat telah menerapkan QRIS sebagai metode pembayaran. Masyarakat yang hadir juga diajak untuk mencoba langsung transaksi non tunai, sekaligus mendapat edukasi praktis tentang manfaat QRIS.
Pada malam puncak, acara terlihat dipadati oleh generasi muda Kota Kupang. Turut hadir memberi dukungan dan apresiasi: Deputi Kepala OJK Provinsi NTT, Polantoro, SE, MM, Wakil Walikota Kupang, Serena C. Francis, bersama rombongan.
Kehadiran para pejabat ini menunjukkan dukungan terhadap digitalisasi sistem pembayaran sebagai bagian dari transformasi ekonomi di daerah.
Pasar QRIS Merdeka merupakan bagian dari rangkaian Pekan QRIS Nasional 2025 yang telah berlangsung sejak 9 Agustus.
Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI NTT, Didiet Aditya, seluruh rangkaian ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat agar makin familiar dengan transaksi digital.
“Kami ingin mendekatkan digitalisasi ke masyarakat, terutama generasi muda, dengan pendekatan yang menyenangkan dan mudah diterima,” ujarnya.
Secara data, penggunaan QRIS di NTT terus meningkat. Selama Januari–Juni 2025, tercatat 12,67 juta transaksi QRIS, tumbuh 44,6 persen secara tahunan (YoY). Nominal transaksi mencapai Rp 1,49 triliun, tumbuh 58,32 persen YoY.
Bank Indonesia akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah, perbankan, dan komunitas untuk mendorong transaksi non tunai, demi memperkuat perekonomian masyarakat dan menjawab tantangan zaman.*