BMK Rencana Bangun Mesin Desalinasi Air Laut di Teluk Gurita

Bantu Air Bersih untuk UNHAN Belu dan Masyarakat

ATAMBUA, Kilastimor.com-Kesulitan air bersih bagi Politeknik Ben Mboi, UNHAN RI, Belu dan masyarakat sekitarnya, menjadi persoalan yang belum teratasi. Walaupun berada dekat dengan Bendungan Rotiklot, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Belu, NTT, tidak serta merta mengatasi masalah air bersih untuk kebutuhan masyarakat.

Atas kondisi yang dihadapi, PT. Bara Makmur Katulistiwa (BMK) berencana membantu UNHAN dan masyarakat setempat dengan mengadakan mesin desalinasi air laut, termasuk jaringan pipa menuju Fatuketi dan UNHAN.

Perwakilan BMK, Deny Frans Manubulu kepada media ini di Timor Hotel, Jumat (18/7/2025) menyebutkan, proyek desalinasi air laut menjadi air tawar telah dilakukan dibeberapa tempat.

Melihat kondisi UNHAN Belu dan masyarakat setempat yang kesulitan air bersih, pihaknya menginisiasi pembangunan mesin desalinasi air bersih.

Dikemukan, UNHAN merupakan Ikon Perbatasan RI-RDTL, dan pihaknya sebagai mitra dan rekanan yang bekerjasama dengan PLBN seluruh Indonesia, melihat persoalan ini. Karena itu, pihaknya berupaya membantu mengatasi persoalan itu, dengan membangun mesin desalinasi air laut menjadi air tawar.

“Kita lihat di UNHAN dan masyarakat setempat sangat sulit dapatkan air bersih. Mereka harus beli air tangki. Padahal ada Bendungan Rotiklot, yang bisa suplai air bersih.  Ternyata tidak seperti yang diharapkan. Karena itu kita rencanakan proyek desalinasi itu. Proyek air bersih ini murni dari BMK untuk masyarakat dan UNHAN Ben Mboi,” bebernya.

Terkait lahan, pihaknya sudah bertemu masyarakat adat Fatuketi untuk membahasnya. Dan masyarakat antusias dengan proyek tersebut. Besar harapan bisa didukung penuh masyarakat.

Untuk lokasi proyek lanjutnya, mesin desalinasi ditempatkan di sekitaran Teluk Gurita. Kemudian air laut ditarik ke mesin desalinasi menjadi air tawar. Air tawar kemudian di pompa dan dialirkan melalui jaringan pipa yang akan dibangun, lalu didistribusikan kepada masyarakat dan UNHAN. “Nilai proyek ini sendiri ditaksasi sekira Rp 10 miliar,” paparnya.

 

Pada kesempatan itu, ia menegaskan pihaknya bangga dengan Belu yang memiliki ikon UNHAN,  sehingga owner BMK, Onni Solahudin menyiapkan program desalinasi air laut menjadi air tawar/bersih utk masyarakat dan UNHAN.

Sementara itu, Danmen D3 UNHAN Belu, Kolonel (Kav) M. Nashrudin dari UNHAN menyambut gembira rencana desalinasi air laut oleh BMK, untuk UNHAN dan masyarakat. “Kita sambut dengan gembira, jika BMK mau membantu kami dan masyarakat setempat,” katanya.

Diuraikan, pihaknya telah berupaya dengan pengeboran air sebanyak empat titik. Namun hasilnya nihil. “Kita sudah coba bor air pada empat titik berbeda di kampus UNHAN. Tapi air tidak ada,” sergahnya.

Ditambahkan, pihaknya telah beberapa kali membangun diskusi dengan BMK soal air bersih di kampusnya. Dari situ pihaknya menginisiasi adanya desalinasi air laut. Jika itu direalisasikan BMK, maka itu sebuah langkah mulia dan patut didukung.

UNHAN Belu sebutnya, akan segera membangun komunikasi dengan masyarakat adat setempat, sehingga rencana itu dapat terlaksana dengan baik.

Sementara itu, Perwakilan Masyatakat Adat Fatuketi, Benediktus Halle kepada media ini menyambut baik rencana desalinasi air laut.

Masyarakat adat bebernya, telah dihubungi pihak BMK untuk rencana itu. Dan telah ditindaklanjuti dengan pertemuan para tokoh adat.

Bahkan dirinya bersama beberapa masyarakat telah melakukan survei lokasi Teluk Gurita, bahkan berjalan kaki menaiki bukit untuk melihat titik-titik yang bisa dilewati jaringan pipa. “Kami berharap rencana ini bisa diwujudnyatakan, sehingga masyarakat bisa terbantu soal air bersih,” ujar mantan anggota DPRD Belu dua periode itu.

Masih menurutnya, sebenarnya persoalan air bersih di Kakuluk Mesak telah teratasi dengan dibangunnya Bendungan Rotiklot. Akan tetapi, hingga kini masyarakat setempat belum merasakan manfaat dari proyek raksasa itu, baik untuk air bersih maupun untuk irigasi. *

Penulis: Ferdy TalokEditor: Ferdy Talok