Warga Belu Tewas Tertembak Saat Berburu di Wilayah Timor Leste

Satgas Pamtas dan Polsek Tastim Diminta Koordinasi dengan PNTL

ATAMBUA, Kilastimor.com-Warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur (Tastim), Belu, NTT, Albeltianus Bere tewas ditembak oleh orang tak dikenal di sekitaran wilayah Wehalimatan, Fatumea, Distrik Suai, Timor Leste.

Peristiwa penembakan itu terjadi pada Sabtu (16/8/2025) lalu, sekira pukul 21:00 Wita. Hingga kini, korban telah dievakuasi dan belum diketahui siapa pelakunya, apalagi TKP berada di wilayah negara Timor Leste.

Kepala Desa Takirin yang dikonfirmasi melalui Kasi Pemerintahan, Wilfridus Mesak, yang dikonfirmasi media ini, Selasa (19/8/2025) membenarkan kejadian itu.

Dikatakan, TKP penembakan WNI itu berada di wikalah Timor Leste, yang berbatasan langsung dengan desanya. “Iya benar. Penembakan terjadi pada Sabtu (16/8/2025) petang, sekira pukul 21:00 Wita,” katanya.

Sesuai kronologi yang dihimpun pihaknya, korban Abeltianus Bere bersama teman-temannya berangkat menuju lokasi berburu di perbatasan RI-RDTL.

Sesampainya di TKP papar dia, korban dan rekan setimnya berpisah, untuk  berburu ayam hutan maupun babi hutan. Sesampainya di TKP,  korban temani Gio Mau menyalahkan senter untuk mencari binatang buruan. Namun, secara tiba-tiba nampak cahaya laser yang diduga dari senapan tabung yang jaraknya sekira 100 meter, tepat di dada korban. Tak berselang lama, terdengar suara tembakan senapan dan korban benar tertembak. Pelakunya diduga warga Timot Leste.

Korban yang tertembak imbuhnya, kemudian meminta temannya, Gio Mau untuk melarikan diri. Awalnya Gio Mau ingin tetap bersama korban. Namun karena didesak korban, Gio Mau melarikan diri dan lolos dari serbuan warga Timor Leste dengan senjata.

Masih menurutnya,  pelaku penembakan diduga sebanyak tujuh orang. Alhasil, korban yang seorang diri disiksa, bahkan dibuka semua pakaiannya. Hingga ditemukan, korban tak bernyawa dan dalam posisi telanjang.

Atas kejadian itu, dia berharap Satgas Pamtas RI-RDTL, Polsek Tasifeto Timur berkoordinasi dengan PNTL untuk mengungkap pelaku penembakan.

Ia juga meminta, Satgas Pamtas RI-RDTL untuk melakukan patroli rutin serta mencegah adanya perburuan di malam hari, serta meminimalisir pencurian ternak milik warga desanya, oleh  warga Timor Leste.

Sementara itu, Kapolres Belu, melalui Kapolsek Tasifeto Timur, IPDA Yusran yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu.

Untuk pengungkapan lebih lanjut terkait kasus penembakan WNI tersebut bilang dia, langsung dilakukan pihak Polres Belu dengan Konsulat Timor Leste. *

Editor: Ferdy Talok