BMK Apresiasi Penandatanganan MoU antara PT. Garam Indonesia dan Pemda TTU

ATAMBUA, Kilastimor.com-Penandatangan MoU antara PT. Garam Indonesia dan Pemda TTU beberapa waktu lalu, terkait pengembangan lahan garam dan industri mendapat apresiasi dari manajemen PT. Bara Makmur Katulistiwa (BMK).

Penandatangan MoU antara Dirut PT. Garam Indonesia, Abraham Mose dan Pemkab TTU, Yoseph Falentinus Delasalle Kebo pada 7 Oktober 2025 lalu, disaksikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudi dan Gubernur NTT, Melki Lakalena didampingi Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk dan Sabu Raijua, Krisman B. Riwu Kore.

Direktur BMK, Ony Salehudin, SH.MH, kepada media ini, Jumat (10/10/2025) menyebutkan, pihaknya mengapresiasi langkah Pemda TTU melalui Bupati, Yoseph Falentinus Delasalle Kebo terkait pengembangan lahan garam dan insdutri di TTU. “Kita apresiasi perjuangan pak bupati TTU dan gubernur NTT yg telah memasukkan kab TTU sebagai salah satu sentra garam nasional,” bilangnya.

Pihaknya sebagai investor garam di TTU, akan mendukung langkah yang diambil dan siap berkolaborasi dengan Pemda TTU maupun PT. Garam Indonesia, guna pengembangan garam di TTU maupun Indonesia pada umumnya. “Kita siap berkolaborasi untuk pemgembangan garam di wilayah TTU,” ungkapnya.

Masih menurutnya, tidak saja PT. Garam Indonesia, pihaknya juga akan mendukung upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam mendongkrak produksi garam, untuk memenuhi kebutuhan garam nasional.

Kebutuhan garam nasional tahun 2026 lanjutnya, sekitar tujuh juta ton. Hasil perhitungan ketua asosiasi petani garam rakyat Indonesia yang telah berkunjung ke lahan-lahan pantai Utara TTU hasil semusim hanya mampu support max 100.000 ton/musim. Ini jelas sangat kurang.
Dengan kontrak yang telah ditandatangani PT BMK dengan kementrian KKP sebesar satu juta ton, maka PT BMK masih akan membuka lahan baru di Malaka dan Kabupaten Kupang dan Kabupaten TTS.

“Harapan kita, dengan kepercayaan PT Garam Indonesia dan Kementerian KKP kepada Kabupaten TTU bisa membangkitkan semangat dan harapan masyarakat pantai Utara mulai Oepuah-Oepese-Oemanu-Ponu-Motadik menjadi penghasil garam nasional,” pintanya.

Pada kesempatan itu, dia berterimakasih kepada Pemda TTU yang telah memberikan dukungan kepada pihaknya baik perizinan maupun lahan untuk pengembangan garam di wilayah TTU. “Investasi kami akan terus dijalankan, karena TTU memiliki potensi luar biasa baik lahan maupun produksi garam,” tuntasnya. (*)