“Semoga ini bisa menjadi referensi bagi kita yang ada di NTT untuk lebih banyak berkreasi lagi di baju adat pengantin, memodifikasi lagi baju-baju adat pengantin yang ada tanpa merubah patern/ pola dasar baju pengantin di NTT,” tuturnya.
Menurutnya baju pengantin NTT kaya akan ragam mulai seperti dari Sabu, Timor, Sumba, Lembata dan Alor dan semuanya sangat bagus. Dia berharap buku ini dapat bermanfaat untuk ibu-ibu yang ada pada organisasi wanita untuk bagaimana memodifikasi beberapa baju pengantin modern dan menjadi masukan dalam mengenalkan tentang budaya dari daerah lain kepada generasi muda.
“Saya berharap semoga buku ini bermanfaat untuk ibu-ibu dan generasi muda di NTT,” pungkasnya.
Ketua DWP Kota Kupang mewakili penerima yang hadir, menyampaikan terima kasih atas buku yang telah diterima yang tentunya sangat bermanfaat untuk menambah dan memperkaya khazanah pengetahuan akan baju adat pengantin yang ada di Indonesia. (sani asa)