ATAMBUA, Kilastimor.com-Aliansi Masyarakat Belu Anti Korupsi yang merupakan gabungan Persatuan Alumni Marga Siswa Republik Indonesia (PATRIA) dan Aliansi Forum Peduli Uang Rakyat (AFPUR) menggelar aksi demontrasi, Senin, (22/04/2024).
Dalam aksi tersebut, Patria dan Afpur menyinggung soal beberapa persoalan yang menghebohkan publik masyarakat kabupaten Belu, salah satunya terkait dugaan korupsi dana hibah Dekranasda Kabupaten Belu yang diduga melibatkan istri Bupati Belu yang menelan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar
Disamping itu, Patria dan Afpur menyerukan dukungan moril terhadap kapolres Belu yang sudah berusaha munculkan dugaan korupsi itu ke permukaan publik dengan dilakukannya penyelidikan terhadap istri Bupati Belu.
Ketua Patria Kabupaten Belu, Feros Naeaki dalam orasinya yang menggelegar mengatakan dukungan patria terhadap polres Belu dalam mengusut tuntas dugaan korupsi dekranasda kabupaten Belu.
“Kasus dekranasda yg menyedot perhatian publik harus diusut tuntas tanpa terkecuali,” bilang Feros sapaan akrabnya.
Dirinya mengatakan andaikata anggaran 1,5 M itu digunakan untuk pembangunan rumah layak huni, berapa masyarakat yang terbantukan, andaikata anggaran fantastis itu digunakan untuk biaya pendidikan bagi keluarga yang kurang mampu, berapa banyak siswa atau pelajar yang terbantukan.
Kaitan dengan dugaan korupsi dana dekranasda, Ketua Patria menilai ada sebuah keanehan, yang dimana per tanggal 20 maret Bupati Belu melaporkan Kapolres Belu, entah apa motif laporan tersebut, tapi kami duga ada kaitan dengan diselidikinya Ketua dekranasda yang notabene istri Bupati Belu sendiri, tegas Feros.
Menurut Patria dan Afpur tindakan yang diambil kapolres Malaka adalah upaya hukum dalam memberantas dugaan KKN yang terjadi dalam tubuh pemerintah daerah kabupaten Belu.