RAGAM

LPMTI Akan Gelar Seminar Bagi Warga Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Posted on

ATAMBUA, Kilastimor.com-Lembaga Peduli Masyarakat Timor Indonesia (LPMTI) Cabang Atambua akan menyelenggarkan kegiatan seminar sehari bagi warga di Kabupaten belu, Timor Barat wilayah perbatasan antara Negara Indonesia dan Timor Leste. Sesuai jadwal kegiatan dengan tema upaya memperkokoh semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan masyarakat perbatasan RI-RDTL di Kabupaten Belu akan dilaksanakan pada hari Jumat 23 Maret 2017 pukul 09.00 Wita di Aula Hotel Nusantara II.

Mariano Parada

Ketua LMPTI Cabang Atambua, Mariano Parada kepada media mengatakan, Kabupaten Belu sebagai salah satu daerah perbatasan masih merupakan daerah tertinggal dengan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi yang cukup terbatas. Sehingga tidak heran apabila dari tahun ketahun perhatian pemerintah terus diarahkan untuk membangun infrastruktur di Kabupaten Belu sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste (Perbatasan RI-RDTL).

Namun demikian, pembangunan di wilayah perbatasan tidak saja pada pembangunan fisik (infrastruktur), tetapi juga pembangunan non fisik dengan memberikan perhatian yang cukup dalam membangun SDM. Karena pembangunan SDM ini erat kaitannya dengan semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang menjadi pilar penting yang juga memiliki keterkaitan yang sama erat dengan misi pembangunan nasional, terutama untuk menjamin keutuhan dan kedaulatan wilayah, pertahanan keamanan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan.

Relevansi pembangunan tentang nation dan nasionalisme atau wawasan kebangsaan dengan wilayah perbatasan suatu Negara penting dilakukan mengingat batas suatu negara tidak cukup dengan hanya melihat batas wilayah (terrytori), tetapi akan lebih jelas jika dilihat sebagai statehood bukan sekedar basis fisik suatu negara tetapi juga mencakup penduduk (population) serta politik identitas.

Jelas Parada, tujuan kegiatan guna menanam, meningkatkan dan memperkokoh nilai-nilai wawasan kebangsaan yang dapat diimplementasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Juga menyadarkan masyarakat perbatasan akan pentingnya partisipasi aktif dalam upaya pembangunan bangsa dalam semangat persatuan, serta menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan RI-RDTL.
“Sasaran kita peserta yang akan dilibatkan dalam seminar berjumlah 100 orang yakni , tokoh masyarakat atau adat 5 orang, tokoh agama 5 orang, pemuda, mahasiswa/pelajar 50 orang, pimpinan LSM atau Yayasan atau Ormas 10 orang, media 10 orang dan masyarakat umum 20 orang,” sebut dia.

Lanjut Parada, dalam seminar sehari itu akan menyajikan materi dari narasumber empat instansi yakni, Pemerintah Kabupaten Belu dengan subtema peran Pemerintah dalam memperkokoh wawasan kebangsaan masyarakat perbatasan (perspektif kebijakan), Akademisi tentang pendidikan wawasan kabangsaan di Era Globalisasi, TNI tentang peran TNI dalam memperkokoh semangat nasionalisme, wawasan kebangsaan dan tokoh Pemuda potret semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan masyarakat perbatasan (perspektif kekinian). (yan)

Pages: 1 2

Click to comment

Most Popular

Copyright © 2022 KILASTIMOR.COM